Jumat, 22 April 2011

Add url


Serangan ulat bulu disejumlah daerah masih saja ramai diberitakan di beberapa media. Kejadian ini di tengarai karena terganggunya ekosistem, sehingga memicu ledakan populasi ulat bulu. Serangan ulat bulu sendiri sebenarnya tidak berbahaya. Namun rasa gatal dan jijik melihat bentuknya membuat masyarakat menjadi resah. Berbagai upaya telah dilakukan untuk mencegah meluasnya serangan ulat bulu ini. Penyemprotan zat anti hama sering di gunakan sebagai cara yang dianggap efektif untuk menanggulanginya. Banyak pakar menyarankan agar penyemprotan zat anti hama dilkukan sebagai upaya terakhir saja. Zat racun yang disemprotkan akan mematikan juga musuh-musuh alami yang ada di alam. Dalam jangka panjang akan semakin merusak ekosistem yang ada.

Mengapa ulat bulu menyebabkan gatal

Secara alami tubuh ulat bulu memang sudah mengandung racun. Bulu-bulu yang ada di sekujur tubuhnya merupakan mekanisme pertahanan diri terhadap serangan mahluk lain. Satu bulu ulat yang menempel di permukaan kulit sudah cukup memicu rasa gatal, memerah, dan bentol di sekujur tubuh. Ini karena bulu ulat umumnya mengandung zat racun yang dapat menembus poro-pori kulit dan menyatu dengan darah. Zat racun yang menyebar ke dalam darah akan direspons sebagai zat asing. Lantaran dianggap sebagai ‘musuh’, sel-sel imun akan memproduksi senyawa histamin untuk melawannya. Senyawa ini yang kemudian memicu kulit memerah, gatal, dan bentol (vivanews.com)

Serangan ulat bulu ini sebenarnya bukan hal yang baru. Beberapa tahun yang lalu warga di kampung ku juga sering mangalaminya. Bila diamati dengan seksama, jenis-jenis ulat bulu juga bermacam-macam. Ada yang putih, bergaris kuning, berwarna hitam dan lain-lain. Satu jenis ulat bulu yang sangat ditakuti oleh warga warga kampungku adalah jenis ulat bulu Serit. Ulat Serit ini, bentuknya kecil, kurang lebih 2 cm tapi bentuk bulunya terlihat lebih kasar. Rasa gatal yang ditimbulkannya sangat luar biasa. Satu ekor ulat serit bisa membuat orang dewasa tersiksa karena gatal dan bentol-bentol diseluruh tubuh. Gatal yang ditimbulkan oleh ulat bulu biasanya menyebar ke bagian tubuh yang lain.

Cara mengobatinya

Warga di kampungku biasanya mengobati gatal kena ulat bulu dengan menggunakan kunyit dan kapur sirih. Ambil kunyit yang berukuran besar, biasa disebut kepala kunyit, kemudian potong ujungnya. Gosokan kepala kunyit pada kapur sirih, setelah kapur menempel pada kepala kunyit, gosokan perlahan pada bagian yang terkena ulat. Ulangi beberapa kali, Tak lama rasa gatal akan hilang dan tidak menyebar ke bagian tubuh yang lain. Racun pada ulat bulu biasanya juga memicu alergi, sehingga gatal semakin menjadi-jadi. Ada baiknya selain kunyit dan kapur sirih, minum juga obat anti alergi seperti CTM ataupun insidal. Bagaimana mekanisme penyembuhan rasa gatal oleh kunyit,aku sendiri tidak tahu. Yang jelas cara ini sudah sejak lama di gunakan oleh orang-orang di kampungku. Dari pengalamanku dan warga disini, Kunyit dan Kapur Sirih terbukti efektif mengobati gatal karena ulat bulu. 

Semoga Bermanfaat Bagi Semuanya ............

Tidak ada komentar:

Posting Komentar