Minggu, 24 April 2011

Tentara Tembaki Warga di Suriah, 120 Tewas

Add url
 

Pasukan keamanan Suriah menembaki proses pemakaman yang dihadiri puluhan ribu orang, Sabtu, 23 April 2011, satu hari setelah insiden berdarah dalam pemberontakan terhadap Presiden Bashar Assad. Penembakan itu mendorong korban tewas lebih 120 orang dalam dua hari.

Menyusul insiden tersebut, dua orang anggota parlemen dan pemimpin agama mundur memprotes tindak kekerasan itu. Pengunduran diri itu dapat menjadi tanda keretakan rezim pemerintah, dimana hampir semua tokoh oposisi telah dipenjara atau dibuang selama dinasti keluarga Assad 40 tahun berkuasa.
"Saya tidak dapat mentolerir darah anak kami dan anak tidak bersalah menjadi korban," ujar Syeikh Abdul Rahim Rizq usai mengundurkan diri dari jabatannya sebagai ulama di Daraa,  Suriah selatan, seperti yang dilansir dari Associated Press.

Para anggota legislatif, Nasser Hariri dan Khalil Rifai yang berasal dari daerah Daraa juga mundur. Daerah Daraamenjadi pusat gerakan protes setelah sekelompok remaja ditangkap pada saat mencorat-coret grafiti anti rezim pemerintah pertengahan Maret.

Sejak saat itu, protes atas tindak kekerasan terus berlangsung, dan banyak warga yang menginginkan kejatuhan Assad. Setiap Jumat semakin banyak orang di kota seluruh negeri turun ke jalan, meski serangan cepat aparat keamanan dan orang bersenjata pro pemerintah yang dikenal 'shabiha' terus membayangi.

Kepala Organisasi Hak Asasi Manusia, Suriah, Ammar Qurabi mengatakan 112 orang tewas pada Jumat dan sedikitnya 11 orang pada hari Sabtu. Pada hari Jumat adalah hari yang mematikan bagi pemberontak, aparat memukul demonstran dan menembaki dengan peluru dan gas air mata.

Semoga Bermanfaat bagi Semuanya .....................

Tidak ada komentar:

Posting Komentar